Rabu, 14 September 2011

Pluto Tetap Akan Menjadi Pluto

Tepat jam 22.00 p.m,satu sms masuk,yaa,.sms yang dateng tanpa diundang,dan pulang minta di bayar,.(-Rp.100,-),dan saat itu pula syndrom penyumbat aliran darah datang,hingga dada berasa sesak,dan otak tidak berfungsi sebagai mana mestinya,syndrom perusak semangat anak muda nomer 1 di indonesia bahkan mungkin dunia,.iya,.''galau''.


Saat itu juga otakku menerawang,melihat diri ku sendiri dalam bentuk yang berbeda,dalam gelap,menyendiri di sudut jauh tata surya,berbalut kan es tebal dengan dingin tak terkira,.iya,aku melihat diri ku sebagai ''pluto''.Aneh memang,tapi itulah yang aku rasakan saat itu,sendirian,jauh dan terbelakang.

Sementara ku lihat sosok lain,seseorang yang menjadi sumber dari ke-galau-an ku malam ini,dia begitu terang,begitu indah bercahaya,dan menjadi pusat dari peredaran tata surya,ku lihat dia sebagai matahari yang begitu hangat.Aku hanya bisa melihatnya dari sini dalam gelap,dengan jarak yang begitu jauh,seakan 5.900,1 juta km itu tak berarti apapun saat sinarnya menyetuh kulit dingin ku,membuat hangat suhu -339'C yang membekukan hati ku.Dia begitu indah,bahkan dari jarak sejauh ini,begitu tulus tanpa melihat darimana aku berasal,dan seolah tak perduli dengan es yang membalut utuh hati ku.

Matahari yang tak akan pernah berhenti bersinar,dan menjadi pusat peredaran planet-planet lain.Aku masih memandanginya,dan terus memandanginya.Aku terus berevolusi,terus memutar,sementara dia tetap diam di tempatnya.Sedikit terlihat angkuh,dibalik semua kehangatannya.

Aku berhenti di sini,di titik terdekat ku dengannya.memandanginya lebih dalam,hingga mata ku menangkap matanya,dan dia pun tersenyum dalam diamnya.Seakan hati ku mencelos jatuh ke dalam lubang hitam.tapi aku tak bisa lebih lama.karena aku akan bertubrukan dengan neptunus bila berhenti terlalu lama.

Sekejap ku melihat merkurius yang juga berevolusi dan berada paling dekat dengannya.Perasaan lain muncul,tiba-tiba aku merasa sangat iri,marah,jealous,entah untuk apa.aku tak pernah mengerti.

Dan saat aku ingin sekali menjadi merkurius,menjadi satu-satunya yang terdekat dengan matahari.Mendapat kehangatan sinarnya lebih dekat,lebih banyak,dan lebih dari siapapun.Aaahhh,tapi mana mungkin aku bisa jadi merkurius??akan jadi apa nanti perdaran ini??Aku cuma akan mengacaukan peredaran tata surya jika aku menjadi merkurius.Dan yang ada hanyalah perpecahan.

Aku terus bervolusi memotong jalur neptunus,hingga aku melihat bumi.Aku terpaku melihat bumi,begitu biru,begitu hidup dan matahari selalu bisa melihat bumi dengan lembut.Aku ingin menjadi bumi.Tak apalah aku tak bisa menjadi merkurius,paling tidak aku bisa memperhatikan matahari lebih dekat.Tapi aku tetap tidak bisa,.mana mungkin aku kuat melihat merkurius terus berdekatan dengan matahari.Sumpah,aku tak akan pernah kuat melihatnya.

Dan pada akhirnya aku memang hanya sebuah ''pluto'' untuk matahari.Menjadi bagian dalam tatasurya yang dia buat.Entah dia dapat melihat ku atau tidak.Tapi disini,disudut kegelapan ini,aku tetap dapat memandanginya.Melihat sinarnya yang tetap begitu hangat untuk hatiku yang begitu dingin.

Pluto tetaplah pluto.tak akan menjadi merkurius,tak mungkin menjadi bumi.yaaa,.Pluto,salah satu dari jutaan sabuk kuiper neptunus,berteman kan Charon,nix dan hydra(kesunyian,mimpi,dan harapan).Aku bukanlah apa-apa untuk matahari.Bukan bagian utama dalam tatasurya ini.Aku hanyalah pelengkap.Mungkin ketika matahari terlalu panas,dan terlalu angkuh untuk yang lain,aku selalu siap,memberikan 'es' ku untuk sekedar meredakannya.entah itu berarti baginya atau tidak.aku tak perduli.

Dan memang mungkin seperti inilah caraku mencintainnya.Menahan semuanya demi 'peredaran' yang seimbang juga dalam diam,atau mungkin bisa disebut 'munafik'??Selalu dalam diam seperti ini,seperti yang telah kami mulai,tanpa kata,tanpa suara,hanya lewat senyum dan pandangan mata kami mengatakan semuanya.

Aku masih menantinya.Menanti sinarnya menyentuh ku sekali lagi.Menantinya dari tempat yang mungkin tak pernah dapat di lihat olehnya.Terkadang aku ingin menemuinya,sekedar melihat sinarnya untuk menghangatkan ku,tapi Merkurius menutupinya.Menutup semua pancaran sinarnya.

Dan aku hanya diam.diam..ya,.diam,.dan dalam diam aku mulai berteman dengan kesendirian.Dalam diam aku hanya memandanginya.Dan dalam diam juga aku merindukannya.

''Matahari'',Post ke dua ini ku tujukan untukmu.Sekedar tulisan dari sini,dari dalam hati yang berbalutkan 'es' yang pernah kau sentuh dulu.

Salam ''galau'' dari Anonim 5.......!!!!
Menggalaulah!!!Karena kau tak akan galau sendirian!!!and remember,.Galauers are all around!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar