Minggu, 18 September 2011

Pembicara

      "Pembicara? Siapa yang jadi pembicara?"lo pasti tanya gitu
yap, gue... anonim 2, ditawarin jadi pembicara di depan mahasiswa baru di sebuah acara fakultas
      
"Fakultas? Lo kuliah nim? gilak!! gak nyangka! ini di luar ekspektasi gue!" lo pasti gue jambak.
sekarang kalian bisa lebih berekspektasi lebih lagi, soalnya gue bukan pembicara untuk acara 

"1001 langkah sukses bunuh diri dikala stress praktikum"
muke gue gak kompeten kayaknya buat bisa bunuh diri cepat, karena terakhir gue mencoba bunuh diri karena cinta dengan menyelupkan idung gue ke aqua gelas, tapi gagal. pasalnya waktu itu gue tiba-tiba berada dalam posisi bingung mana sakaratul maut, dan mana kehausan. makanya gue senggama aqua gelas itu pakek idung gue berharap kedua perasaan itu menyatu, gue jadi gak aus, dan akhirnya mati menghirup air dari idung. Sluuuuurrrppphh... aaaaahhhh... 

aquanya habis...
(hening 3 detik) bengong. Liat jam, berharap 2 detik lagi gue sesek napas, batuk2 aer dan mengeluarkan batu dari pantat (malemnya gue makan pisang batu, yang gue kira itu pempek). gak! gue gagal mati. tapi, idung gue gak selamat. dia yang mati. dikhianati jidat gue yang menang lebar. gue semangatin idung gue dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya. haaaappp! fiuuuuuhhh... ajaib! idung gue idup lagi! upilnya tumbuh jadi bulu idung yang bermekaran dan debu-debunya bersih dari kotoran karena aqua tadi sehingga yang terasa bukan bau daki, tapi bau pisang goreng baru mateng. bau kemenangan. 

Bunuh diri dengan cara seperti itu gak pantes dibicarakan di depan maba sama sekali. Dan sepertinya pembicara bukan kosakata yang pas buat menjelaskan kerjaan gue sekarang. karena pada intinya gue cuman ngoceh sekenanya buat maba agar mereka termotivasi untuk menggarap sebuah program kreativitas mahasiswa.

Pas gue tampil, kelas sepi, padahal ada 100 orang dan gue pembicara pertama. tapi pas berdiri depan mereka gak ada applause sama sekali. apa gue salah kostum? apa resleting gue kebuka? apa bulu ketek gue keluar-keluar? aaahhhh... gue buka dengan salam... jawabannya sepi... gue kenalin diri gue...

"Terimakasih atas kesempatan yang diberikan. perkenalkan nama saya anonim 2* dari jurusan fangfengfong*"

YYYEEEEAAAAAAAAAAAAAA...sontak mereka tepuk tangan, melompat-lompat, sebagian ada yang koprol 3 kali di udara dan yang perempuan serempak kayang. Apa maksudnya ini? apa ini tipuan agar gue mengentikan pembicaraan ini dan langsung makan siang saja? tapi masih jam 10 kok. apa ini kode untuk mengadakan upacara voodoo? ah tapi gak ada api unggun.

beberapa saat kemudian gue nyadar mereka suka saat gue menyebutkan jurusan gue apa. ya, ini adalah acara fakultas dan terdiri dari beberapa jurusan. ketika gue menyebutkan suatu jurusan yang sama ama mereka, maka mereka teriak seneng (termasuk salto dan kayang), dan kalo beda, hanya tepuk tangan kosong. ah, anak muda, mereka masih sangat labil. mereka masih belum ngerti gimana membosankannya lelucon itu dan hanya bertahan hingga tiga kali pertemuan kuliah.
 
Presentasi gue mulai dengan sebuah lelucon bodoh
"PKM itu kepanjangan dari Program Keinginan Mahasiswa!" semua ketawa "yah, kalian bisa tuangin ide lo semamu, yang penting tuh ide gila, bla bla bla bla..." gue gak nyangka bisa ngomong gitu...
"Kalian gak usah mikirin apakah program kalian ilmiah ato nggak, kita aja disini gak ada yang ilmiah dan program kita gak nyambung sama jurusan kita, kalian cuma butuh kegilaan dalam menulis ide!" gue gugup, sepertinya mereka sangat antusias denger omongan gue. 

Dan memang benar seharusnya anak2 kos seperti gue harus ikut program semacam itu. gimana enggak? buat nyusun proposal aja kita dimodalin seratus ribu, padahal buat ngeprint bisa numpang di tempat temen dan penjidlidan digratisin sama fotokopian di kampus... dan kalo program udah didanai pasti yang pertama kita lakukan adalah makan bareng! jangan dipakek buat program dulu, kan pastinya kita udah melebihkan anggaran buat makan-makan...hahahaha

kalo udah lolos pimnas (pekan ilmiah mahasiswa nasional), udah kayak raja, kita dijamin bakal makmus selama 3 hari 3 malam dengan fasilitas wisatawan untuk pelatihan presentasi... setiap jamnya ada snack yang beda-beda rasanya, makan 3 kali sehari (biasanya gue cuma 2 kali)...

di akhir presentasi ada yang tanya "bagaimana tips untuk membuat program yang menarik?"
yah cukup liat fenomena terdekat di sekitar kita aja yang bisa disiasati untuk program. contoh deketnya aja bulu ketek. coba gimana caranya bisar bulu ketek itu dijual? barangkali dijadiin bahan baju atau keset. yang penting kreatif!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar